Pulau Bawean begitulah sebutan untuk pulau yang menyimpan rahasia keindahan pesona wisata alam dan wasata bahari yang belum banyak orang tau tentang keberadaan pulau yang satu ini bagai mana tidak pulau yang di miliki kabupaten gresik ini banyak penduduk gersik sendiri belum pernah mengetahui dimana pulau bawean dan bagi mereka pulau tersebut sangat asing di dengar. untuk kalangan wilayahnya sendiri saja banyak yang belum mengetahui apa lagi di luar kota, banyak orang sebelum mereka pergi kebawean berkata "wisata apasih yang ada di pulau bawean? untuk apa pergi kesana buang-buang waktu saja" akan tetapi perkataan mereka di tarik kembali setelah mereka menginjakan kakinya di pulau putri (bawean) karena terhipnotis dengan pemandangan pulau yang sangat menarik dan masih alami yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia.
Menurut Bupati,pihaknya telah menginventarisir ada 11pulau yang ada disekitar kepulauan Bawean dan semuanya berpanorama indah. “Meski saya belum mengunjungi semuanya, tapi beberapa bagian telah saya lihat baik bentuk maupun potensinya. Tentu saja saya menunggu rekomendasi dari para Pakar setelah melakukan lokakarya ini” kata Bupati. Dari semua jumlah pulau yang ada, 8 pulau kecil yang tak berpenghuni yaitu, Pulau Birang-birang, P. Cina, P. Selayar, P. Nusa, P. Gili Noko, P. Manukan, P. Batukebo, P. Noko. Sedangkan Pulau lain yang berpenduduk yaitu Pulau Bawean, Pulau Gili Timur dan Pulau Karangbila. Selain berpanorama indah Pulau Bawean juga menyimpan terumbu karang terbaik di Indonesia, terutama di Pulau Gili, “Bila saya bandingkan dengan yang ada di Derawan (Derawan Berau, Kalimantan Timur), terumbu karang di Pulau Gili Bawean lebih bagus dan beraneka warna”, pernyataan ini disampaikan oleh Rini Mustikawati dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsio Jawa Timur saat menjadi narasumber pada Lokakarya Pengelolaan dan Pengembangan investasi Pulau – Pulau Kecil di Pulau Bawean pekan lalu.
Pernyataan yang sama juga disampaikan nara sumber yang lain yaitu Zainul Hidayah. Peneliti yang sekaligus Dosen Kelautan Universitas Trunojoyo menyatakan Terumbu karang di Pulau Gili Bawean adalah terumbu karang paling subur. Hamparan terumbu karangnya mempunyai potensi besar untuk dikembangkan mendatangkan para wisatawan ke Pulau Bawean. Terumbu karang di pulau Gili Bawean bisa tumbuh mencapai 2 mm pertahun.
“Menurut kami pertumbuhan tersebut yang terbaik. Selain itu tingkat hidup terumbu karang di Gili Bawean adalah yang terbesar dibandingkan di tempat lain di Indonesia” ujar peneliti muda yang menghabiskan waktunya berkeliling Indonesia untuk meneliti Terumbu karang.
Semua keterangan tersebut disampaikan kembali oleh Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Gresik, Sentot Supriyohadi, Jum’at (13/9). Dengan membaca resume Lokakarya Pengelolaan dan Pengembangan investasi Pulau – Pulau Kecil di Pulau Bawean yang berlangsung pekan lalu di gedung Muslimat NU Bawean di Sangkapura. Sentot menjelaskan, ada beberapa saran bagus juga yang disampaikan oleh Nara sumber utama yaitu Profesor Ir. Daniel M. Rosyid, PhD. Menurut kami, saran pakar kelautan yang juga pakar perkapalan dari ITS ini perlu dijadikan rujukan untuk menyusun kebijakan tentang Pulau Bawean.
Saran dari sang profesor wisata Pulau Bawean bisa kedepankan potensi yang ada di Bawean, yaitu terumbu karang dengan paket wisata alam bawah laut. Adanya alam bawah laut yang indah, sangat mungkin Bawean cocok untuk wisata snorkling & diving. “Sertakan pesona terumbu karang Pulau Gili ini menjadi bagian dari paket wisata Bawean “, ujar Sentot menirukan.
Sikap masyarakat Bawean harus ramah terutama kepada orang-orang yang berkunjung. Pastikan setiap pengunjung merasa kerasan dengan membangun dan memoles beberapa kawasan. Yang tak kalah pentingnya yaitu memberikan pelayanan terbaik. “Buat mereka merasa aman, misalkan bila ada dompet tertinggal pastikan dompet tersebut aman dan bisa sampai kembali kepada mereka”, tambahnya. (*/rtn – Radar Gresik)
Menurut Bupati,pihaknya telah menginventarisir ada 11pulau yang ada disekitar kepulauan Bawean dan semuanya berpanorama indah. “Meski saya belum mengunjungi semuanya, tapi beberapa bagian telah saya lihat baik bentuk maupun potensinya. Tentu saja saya menunggu rekomendasi dari para Pakar setelah melakukan lokakarya ini” kata Bupati. Dari semua jumlah pulau yang ada, 8 pulau kecil yang tak berpenghuni yaitu, Pulau Birang-birang, P. Cina, P. Selayar, P. Nusa, P. Gili Noko, P. Manukan, P. Batukebo, P. Noko. Sedangkan Pulau lain yang berpenduduk yaitu Pulau Bawean, Pulau Gili Timur dan Pulau Karangbila. Selain berpanorama indah Pulau Bawean juga menyimpan terumbu karang terbaik di Indonesia, terutama di Pulau Gili, “Bila saya bandingkan dengan yang ada di Derawan (Derawan Berau, Kalimantan Timur), terumbu karang di Pulau Gili Bawean lebih bagus dan beraneka warna”, pernyataan ini disampaikan oleh Rini Mustikawati dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsio Jawa Timur saat menjadi narasumber pada Lokakarya Pengelolaan dan Pengembangan investasi Pulau – Pulau Kecil di Pulau Bawean pekan lalu.
Pernyataan yang sama juga disampaikan nara sumber yang lain yaitu Zainul Hidayah. Peneliti yang sekaligus Dosen Kelautan Universitas Trunojoyo menyatakan Terumbu karang di Pulau Gili Bawean adalah terumbu karang paling subur. Hamparan terumbu karangnya mempunyai potensi besar untuk dikembangkan mendatangkan para wisatawan ke Pulau Bawean. Terumbu karang di pulau Gili Bawean bisa tumbuh mencapai 2 mm pertahun.
“Menurut kami pertumbuhan tersebut yang terbaik. Selain itu tingkat hidup terumbu karang di Gili Bawean adalah yang terbesar dibandingkan di tempat lain di Indonesia” ujar peneliti muda yang menghabiskan waktunya berkeliling Indonesia untuk meneliti Terumbu karang.
Semua keterangan tersebut disampaikan kembali oleh Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Gresik, Sentot Supriyohadi, Jum’at (13/9). Dengan membaca resume Lokakarya Pengelolaan dan Pengembangan investasi Pulau – Pulau Kecil di Pulau Bawean yang berlangsung pekan lalu di gedung Muslimat NU Bawean di Sangkapura. Sentot menjelaskan, ada beberapa saran bagus juga yang disampaikan oleh Nara sumber utama yaitu Profesor Ir. Daniel M. Rosyid, PhD. Menurut kami, saran pakar kelautan yang juga pakar perkapalan dari ITS ini perlu dijadikan rujukan untuk menyusun kebijakan tentang Pulau Bawean.
Saran dari sang profesor wisata Pulau Bawean bisa kedepankan potensi yang ada di Bawean, yaitu terumbu karang dengan paket wisata alam bawah laut. Adanya alam bawah laut yang indah, sangat mungkin Bawean cocok untuk wisata snorkling & diving. “Sertakan pesona terumbu karang Pulau Gili ini menjadi bagian dari paket wisata Bawean “, ujar Sentot menirukan.
Sikap masyarakat Bawean harus ramah terutama kepada orang-orang yang berkunjung. Pastikan setiap pengunjung merasa kerasan dengan membangun dan memoles beberapa kawasan. Yang tak kalah pentingnya yaitu memberikan pelayanan terbaik. “Buat mereka merasa aman, misalkan bila ada dompet tertinggal pastikan dompet tersebut aman dan bisa sampai kembali kepada mereka”, tambahnya. (*/rtn – Radar Gresik)
No comments:
Post a Comment